8 Gejala Virus Corona (COVID-19)

8 Gejala Virus Corona (COVID-19)

Halo sobat Agarillus! Artikel kita kali ini mengangkat tentang binatang super kecil yang sangat mengganggu keberadaannya. Binatang apakah itu? Kecil dan sangat mengganggu. Dan saat artikel ini ditulis sudah jutaan korban yang sakit dan bahkan meninggal gara-gara binatang kecil ini. Hmm…. penasaran kan?

Ya, binatang kecil itu adalah virus. Virus yang bernama CORONA atau Covid-19. Ayo sama-sama disimak dan baca sampai akhir yaa….

Pengertian

Virus corona adalah kelompok besar virus yang menyebabkan berbagai jenis penyakit. Mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih parah.Beberapa jenis virus corona yang pernah menjadi wabah di dunia meliputi:

  • Severe acute respiratory syndrome (SARS)
    Wabah virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) berawal di Guangdong, Cina pada tahun 2002, dan menyebar hingga ke 26 negara. Epidemi ini berakhir di 2003 dengan jumlah penderita lebih dari 8.000 orang.
  • Middle east respiratory syndrome (MERS)
    Epidemi virus corona penyebab MERS (MERS-CoV) pertama dilaporkan pada 2012 di Arab Saudi. Penyakit ini kemudian menyebar secara global dengan jumlah kasus sekitar 2.500 orang.Kemudian, ada pula jenis virus corona baru yang sedang sekarang menjadi pandemi global. Virus ini bernama 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) atau dikenal dengan nama Covid-19.

Covid-19 dan perkembangannya

Infeksi virus Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan pada 31 Desember 2019. Virus ini dapat menular antarmanusia.Hingga 9 Oktober 2020, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia mencapai 324.658 orang. Dengan jumlah kematian 11.677 jiwa.Sampai saat ini, para peneliti di dunia terus bekerja sama untuk menggali informasi terkait virus baru ini, melacak penyebaran infeksi, dan memberikan informasi terbaru terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Tanda dan Gejala Virus Corona (Covid-19)

Tanda dan gejala virus corona

Gejala infeksi virus corona bervariasi, dari flu ringan hingga radang paru-paru atau pneumonia. Keluhan-keluhan dapat muncul pada 2-14 hari setelah terjadi paparan virus.Keluhan dapat membaik dengan mudah pada sebagian pasien. Namun sebagian pasien lainnya bisa mengalami pemburukan gejala dengan cepat.

1. Gejala virus corona umum
Gejala-gejala virus corona tersebut meliputi:

  • Gangguan pada indera penciuman (anosmia) dan pengecap
  • Demam
  • Menggigil
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas
  • Nyeri otot
  • Kelelahan

2. Gejala virus corona yang lebih jarang
Ada pula sederet keluhan lain yang lebih jarang terjadi dan menandakan infeksi virus corona. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Gangguan pada kulit, contohnya bentol yang gatal serta bintil berair seperti cacar air
  • Mual
  • Muntah
  • Diare

Baru-baru ini pun muncul berita bahwa ruam keunguan pada jari-jari kaki yang dialami oleh beberapa penderita Covid-19. Tapi gejala yang disebut covid toes ini belum bisa dipastikan sebagai tanda khas dari infeksi virus corona.Harap diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami gejala yang sama. Anda bisa saja didera sesak napas dan demam, tapi tanpa keluhan mual atau muntah. Karena itu, perlu diagnosis medis yang memadai untuk mendeteksi apakah Anda benar-benar terinfeksi virus corona atau tidak. Infeksi corona virus bisa mengancam nyawa apabila sudah menyebabkan komplikasi. Contohnya, pneumonia, gagal napas, atau syok sepsis. Sementara kematian lebih rentan terjadi pada penderita lanjut usia (lansia) dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Kenapa kondisi pengidap Covid-19 bisa memburuk secara drastis?

Penderita Covid-19 pun dapat mengalami badai sitokin, yang akan memperburuk kondisinya. Badai sitokin adalah keluarnya sitokin secara berlebihan dalam tubuh seseorang.Sitokin merupakan protein yang berperan sebagai agen proinflamasi. Pada kondisi infeksi, protein ini akan diproduksi untuk melawan antigen.Saat terjadi infeksi virus corona, tubuh akan mengeluarkan sitokin dalam jumlah banyak. Akibatnya, permeabilitas pembuluh darah akan meningkat. Kondisi ini menyebabkan cairan dan sel darah masuk ke alveolus (kantung udara di paru-paru) sehingga terjadi sesak napas berat.Tak hanya itu, badai sitokin juga akan menyebabkan pembekuan darah yang dapat memicu munculnya covid toes dan disseminated intravascular coagulation (DIC).

Penyebab Virus Corona (Covid-19)

Sesuai namanya, penyebab infeksi corona atau Covid-19 adalah infeksi virus SARS-CoV-2. Virus ini sejatinya merupakan, yakni virus corona jenis baru yang muncul di tahun 2019.Ada dugaan bahwa virus SARS-CoV-2 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun kemudian diketahui bahwa virus ini juga menyebar dari manusia ke manusia.

Proses penularan virus corona

Penularan Covid-19 yang utama adalah melalui percikan renik (droplet) yang keluar dari saluran pernapasan manusia. Droplet ini menyembur ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara.Droplet yang mengandung virus kemudian dapat masuk ke dalam mulut atau hidung orang lain di sekitarnya secara tidak sengaja dengan cara:

  • Terhirup langsung ke dalam paru-paru
  • Droplet hinggap di tangan atau permukaan benda di sekitar penderita, lalu orang lain menyentuh tangan, benda, atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya sendiri.

Siapa saja yang berisiko tinggi tertular Covid-19?

Orang-orang yang berisiko tinggi untuk mengalami tertular Covid-19 adalah sebagai berikut:
Kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi, seperti keluarga yang tinggal serumah dengan penderita.

  • Kontak minimal tujuh hari dengan pasien positif Covid-19.
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari batuk atau bersin dari penderita.
  • Tidak sengaja menyentuh ludah dari pengidap infeksi corona yang membuang ludah sembarangan.
  • Menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi (contohnya, menyentuh gagang pintu yang di tempat umum serta pegangan di bus maupun kereta, tombol lift), lalu menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau mulut.
  • Berjabat tangan dengan penderita.
  • Memiliki profesi yang mengharuskan Anda melakukan kontak dengan banyak orang. Contohnya, petugas kesehatan (dokter, perawat), polisi, tentara, sopir kendaraan umum, petugas bandara, kurir, pejabat publik, pengemudi ojek online, dan sebagainya.

Siapa saja yang lebih rentan untuk mengalami komplikasi Covid-19?

Kelompok orang yang umumnya lebih rentan untuk mengalami komplikasi meliputi:

  • Kalangan lanjut usia (lansia), yakni orang yang berusia 60 tahun ke atas
  • Orang yang memiliki penyakit lain (prekondisi), contohnya penderita diabetes dan penyakit jantung

Di Indonesia sendiri, pemerintah menyatakan bahwa kasus meninggal dunia karena Covid-19 paliing banyak pada penderita usia 30-59 tahun.

Diagnosis Virus Corona (Covid-19)

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi atau menentukan diagnosis Covid-19 meliputi:

  • Tes cepat atau rapid test corona

Untuk mendeteksi virus corona dengan segera, telah tersedia tes cepat atau rapid test corona. Tes ini merupakan skrining awal infeksi virus corona pada orang yang berisiko tinggi untuk mengalaminya. Sampel yang digunakan adalah darah dari jari atau pembuluh darah vena. Hasil tes ini bisa keluar dalam waktu 15 menit.Akan tetapi, tingkat keakuratan (sensitivitas) rapid test sangat beragam, yaitu 33 hingga 93 persen. Orang yang memiliki hasil positif dari tes ini akan direkomendasikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 guna menjalani tes PCR atau swab test corona.

  • Rapid swab test

Rapid swab testatau tes antigen dilakukan dengan swab pada tenggorokan. Tes ini bertujuan mendeteksi antigen (protein virus). Hasil pemeriksaan ini bisa keluar dalam waktu sekitar 30 menit. Tapi tingkat keakuratannya juga tergolong rendah, yaitu 34-80 persen.

  • Antibody serology test

Seperti tes cepat corona, antibody serology test juga menggunakan darah dari pembuluh darah vena sebagai sampel. Hasil tes ini dapat keluar dalam waktu 18 menit dengan tingkat keakuratan yang berbeda-beda, tergantung pada kapan pasien menjalaninya.

  • Tes PCR atau swab test corona

Tes PCR dilakukan dengan swab pada tenggorokan atau hidung. Pemeriksaan ini akan menjadi tes konfirmasi dalam mendeteksi corona.Tes ini akan mendeteksi materi genetik virus dengan tingkat keakuratan paling tinggi, yakni sebesar 91-98 persen.

Selain rapid test dan swab test corona, pasien juga bisa dianjurkan untuk menjalani:

  • Rontgen dada untuk melihat adakah cairan pada paru
  • CT scan dada guna melihat ada tidaknya gambaran ground-glass opacity pada paru-paru

Kapan seseorang dianggap positif corona?

Kasus konfirmasi (seseorang yang didiagnosis positif corona) ditentukan ketika ada hasil tes swab PCR yang positif. Kasus konfirmasi ini dibagi menjadi dua jenis, yakni kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik), dan kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik). Bila pasien memperoleh hasil tes positif dari laboratorium regional, konfirmasi ulang akan dilakukan oleh Laboratorium Pusat Penyakit Infeksi Prof. Dr. Oemijati – Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. Hasil swab test corona umumnya akan keluar dalam beberapa hari. Namun durasi ini akan tergantung pada kapasitas fasilitas kesehatan tempat pasien menjalani pemeriksaan.

Siapa saja yang dianjurkan untuk menjalani tes corona?

Pada 14 Juli 2020, Menteri Kesehatan RI memperkenalkan istilah baru dalam penanganan kasus Covid-19. Istilah baru tersebut meliputi:

1. Kasus suspek
Yang termasuk kasus suspek adalah orang yang memiliki salah satu kriteria di bawah ini:

  • Orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
  • Orang dengan salah satu gejala ISPA dan memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probabel Covid-19 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
  • Orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan tanpa penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Kasus suspek sebelumnya disebut dengan istilah PDP atau pasien dalam pengawasan. Orang yang masuk ke dalam kategori PDP meliputi orang yang sudah dirawat oleh tenaga kesehatan, yakni menjadi pasien karena menunjukkan gejala.

2. Kasus probable
Kasus probable adalah orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA berat atau gagal napas akibat alveoli paru-paru penuh cairan (ARDS). Kelompok ini juga meliputi orang yang meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19, tapi belum ada hasil tes RT-PCR.

3. Kontak erat
Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19. Riwayat kontak ini meliputi:

  • Tatap muka maupun berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 m dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih, yang terjadi dua hari sebelum dan 14 hari sesudah muncul gejala dan tanpa APD. Misalnya, dalam satu ruangan serta transportasi umum.
  • Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi, seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain.
  • Memberikan perawatan langsung pada kasus probable atau konfirmasi tanpa memakai APD yang sesuai standar.
  • Situasi lain yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.

Kontak erat sebelumnya lebih dikenal dengan istilah ODP atau orang dalam pemantauan. Orang-orang yang masuk dalam kelompok ini merupakan orang yang belum menunjukkan gejala sakit.

Cara mengobati virus corona (Covid-19)

Karena penyebabnya adalah virus, Covid-19 termasuk infeksi yang bisa sembuh dengan sendirinya. Penanganan dilakukan dengan tujuan meringankan gejala dan mencegah komplikasi.Hingga sekarang, para pakar medis masih terus melakukan riset dan pengembangan untuk menemukan cara mengobati corona.Meski begitu, dokter umumnya akan menganjurkan sederet upaya untuk meredakan gejala Covid-19 yang masih dapat ditangani sendiri di rumah. Beberapa langkah mandiri tersebut meliputi:

  • Melakukan isolasi mandiri di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan dari Kementrian Kesehatan.
  • Banyak beristirahat.
  • Minum banyak cairan, terutama air putih.
  • Mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri tenggorokan, misalnya aspirin, ibuprofen, dan paracetamol. Namun harap diingat bahwa aspirin tidak boleh diberikan pada orang berusia di bawah 19 tahun.
  • Mandi air hangat atau menggunakan humidifier (alat pelembap udara) untuk mengurangi nyeri tenggorokan.

Penderita juga dianjurkan untuk senantiasa memakai masker meski sedang di rumah. Langkah ini sangat efektif dalam mencegah penularan.Sementara penderita dengan gejala yang berat harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit rujukan Covid-19. Mereka akan mendapatkan terapi suportif, seperti ventilator (alat bantu napas). Pada beberapa pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit, dokter akan memberikan obat-obatan di bawah ini hingga hasil tes terbukti negatif:

  • Terapi simptomatik sesuai dengan gejala
  • Antibiotik empiris, yakni antibiotik golongan makrolide (azitromicin 1×500 mg selama 5-7 hari) atau golongan fluroquinolone (levofloxacin 1×750 mg selama 7 hari)
  • Obat antivirus
  • Vitamin C dosis tinggi selama 14 hari
  • Chloroquine phosphate pada pasien dengan gejala yang berat
  • Hepatoprotektor (obat pelindung hati) bila ditemukan hasil tes SGOT dan SGPT mengalami peningkatan
  • Oba-obatan lain sesuai penyakit penyerta

Komplikasi virus corona (Covid-19)

Apabila tidak ditangani dengan segera dan saksama, komplikasi infeksi virus corona bisa terjadi. Beberapa komplikasi ini meliputi:

  • Pneumonia
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Kematian

Cara mencegah virus corona (Covid-19)

Sampai sekarang, vaksin Covid-19 belum ditemukan. Karena itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah menghindari paparan virus.

1. Langkah pencegahan Covid-19 secara umum

Beberapa upaya pencegahan penularan virus corona yang dapat Anda lakukan meliputi:

  • Menjaga jarak (physical distancing)

Jarak yang dimaksud di sini adalah jarak fisik, yakni menjaga jarak fisik atau physical distancing. Berkomunikasi sama sekali tidak dilarang, tapi jangan melakukannya dengan bertemu atau bertatap muka secara langsung.Untuk menjaga agar komunikasi tetap lancar, Anda bisa melakukannya melalui teknologi seperti internet. Misalnya, video call bersama kerabat maupun teman. Dengan ini, hubungan sosial pun tetap terjaga.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Memperkuat sistem imun dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Contohnya, banyak makan sayur dan buah, rutin berolahraga di rumah, serta membersihkan rumah secara teratur.Bagi Anda yang terbiasa berolahraga di luar rumah atau di gym, saatnya Anda mencari alternatif latihan fisik di rumah. Misalnya, push up, yoga, angkat beban, dan banyak lagi.

  • Lebih sering mencuci tangan

Gunakan air bersih yang mengalir dan sabun. Cucilah tangan Anda secara menyeluruh, setidaknya 20-30 detik. Langkah ini termasuk dalam perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang mudah diterapkan.Apabila terpaksa karena air dan sabun tidak tersedia, Anda bisa menggunakan hand sanitizerberbahan dasar alkohol.

  • Jangan sering menyentuh area mata, hidung, dan mulut

Bagian-bagian wajah tersebut memiliki membran mukosa yang bisa menjadi jalan masuk virus ketika Anda tidak sengaja menyentuhnya dengan tangan yang sudah terkontaminasi.

  • Menghindari kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi

Apabila ada orang di sekitar Anda yang mengidap infeksi virus corona, cegah kontak langsung yang terlalu sering dengan penderita. Sebisa mungkin, kenakan proteksi agar aman. Misalnya, masker.

  • Jangan bepergian ke negara yang memiliki kasus wabah

Tunda rencana bepergian Anda ke China maupun daerah-daerah yang diketahui menjadi lokasi wabah Covid-19.

  • Menggunakan masker

Untuk mencegah penularan dari udara dan menghindari terhirupnya percikan ludah dari penderita, pakailah masker.

  • Menghindari kontak dengan hewan liar

Karena virus corona termasuk zoonosis atau dapat ditularkan melalui hewan liar (seperti kelelawar serta ular), hindari kontak dengan binatang liar semaksimal mungkin. Jangan lupa untuk segera mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah menyentuh hewan, termasuk binatang peliharaan Anda.

  • Memasak makanan hingga benar-benar matang

Virus corona akan mati pada suhu di atas 56ºC, jadi selalu masak makanan Anda hingga matang sempurna. pastikan pula Anda mencuci bahan-bahan makanan dengan air bersih sebelum diolah.

2. Langkah pencegahan Covid-19 bagi ODP dan PDP

Sementara bagi orang yang telah diduga tertular virus corona, Anda disarankan untuk:

  • Mengisolasikan diri

Segera setelah mendapatkan pengobatan, Anda sebaiknya tinggal terpisah dari orang-orang rumah. Termasuk suami, istri, anak, maupun orang tua.Apabila hal tersebut tidak memungkinkan, isolasikan diri Anda di ruangan tersendiri di rumah. Misalnya menggunakan kamar tidur maupun toilet sendiri.Langkah isolasi bertujuan mencegah penularan dan membantu dalam memulihkan kondisi Anda, dan sebaiknya dijalani selama minimal 14 hari.

  • Tidak menerima tamu yang menjenguk

Apabila ada teman atau saudara yang ingin menjenguk Anda, tolaklah niat baik mereka secara halus. Dengan ini, risiko penularan mereka juga tidak akan bertambah.
Menggunakan alat makan dan minum sendiri
Jangan saling meminjamkan alat makan dan minum agar tidak ada penularan.

  • Memakai masker

Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan ke orang di sekitar Anda.

  • Menerapkan etika bersin, batuk, dan membuang ludah

Gunakan tisu saat batuk dan bersin, lalu langsung tisu ke tempat sampah di luar rumah. Ingat, jangan menumpuk tisu dalam kamar.Anda juga tidak dianjurkan untuk membuang ludah sembarangan. Buanglah ludah Anda di kloset, kemudian bilas dengan air.Sebagai alternatif, Anda bisa membuang ludah di tisu. Lalu segera buang tisu tersebut ke tempat sampah tertutup.

  • Mencermati perkembangan gejala

Jika gejala Anda bertambah buruk, hubungi rumah sakit atau dinas kesehatan setempat untuk dijemput. Bila memungkinkan, Anda juga dapat langsung mengunjungi fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan.Pada sebagian kasus, gejala Covid-19 bisa memburuk hingga memicu komplikasi. Karena itu, penanganan medis yang cepat sangat dibutuhkan.

Resep Agarillus

  • Agarillus Drop, 4 x 15-20 tetes

  • Squalene, 3 x 2 soft kapsul

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *