Leukemia

Penyakit leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak di masa kecilnya. Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih memproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi kembali.

Pada penyakit leukemia sel darah putih tidak merespon tanda/signal yang diberikan sehingga produksi sel darah putih menjadi berlebihan dan tidak terkontrol (abnormal) keluar dari sumsum tulang. Hal ini dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.

Penyakit leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.  Leukemia yang mempengaruhi limfosit atau sel limfoid disebut leukimia limfosit. Sedangkan leukimia yang mempengaruhi sel myeloid seperti neutrofil, basofil, dan esinofil, disebut leukimia mielositik.

Dari klasifikasi ini, maka leukimia dibagi menjadi empat type yaitu :

  1. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
    Merupakan tipe leukimia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
  2. Leukemia Mielositik Akut (LMA)
    Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukimia nonlimfositik akut.
  3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
    Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, hampir tidak ada pada anak-anak.
  4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK)
    Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

Diagnose leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan,diantaranya adalah biopsy, pemeriksaan darah complete blood count (CBC), CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, ultrasound, spinal tap/lumbar puncture.

Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat seperti :

  1. Pemeriksaan morfologi (darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsy sumsum tulang)
  2. Pewarnaan fitokimia
  3. Imunofenotif
  4. Sitogenetik
  5. Diagnosis molekuler

Tanda-Tanda Penyakit Leukimia (Kanker Darah)

  1. Anemia.
    Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah di bawah normal menyebabkan oksigen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oksigen dalam tubuh).
  2. Perdarahan.
    Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan di jaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil di jaringan kulit).
  3. Terserang Infeksi.
    Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada penderita leukemia, sel darah putih yang terbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
  4. Nyeri Tulang dan Persendian.
    Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
  5. Nyeri Perut.
    Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbullah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
  6. Pembengkakan Kelenjar Lympa.
    Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang di bawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul di sini dan menyebabkan pembengkakan.
  7. Kesulitan bernafas (Dyspnea).
    Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Penyebab Leukimia (Kanker Darah)

Untuk penyebabnya sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi kebanyakan telah ditemukan beberapa faktor penyebabnya. Antara lain:

  1. Radiasi
    Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Penggunaan gadget yang berlebihan, orang-orang yang bekerja dalam wilayah radiasi seperti petugas rontgen, petugas jaringan tegangan tinggi dan lain-lain dapat berpotensi untuk terkena leukemia ini.
  2. Faktor leukemiagenik
    Maksudnya di sini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya racun lingkungan seperti benzena, insektisida, obat-obatan terapi seperti kemoterapi juga akan memungkinkan terjadinya leukemia.
  3. Virus
    Virus ini biasanya Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV ituT-cell Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidaknormalan perkembangan sel darah putih. Biasanya HTLV I atau II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
  4. Herediter/ keturunan
    Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down lebih rentan terkena leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang normal.

Komplikasi Penyakit Kanker Darah atau Leukemia

Komplikasi yang terjadi akibat penyakit kanker darah atau leukemia adalah :

  1. Leukemia akut
    Yang merupakan tanda dari perkembangan kanker darah yang semakin meningkatkan risikonya karena penyebaran sel-sel kanker darah merusak dan mengganggu organ tubuh lainnya. Pembentukan dan perkembangan sel darah putih semakin luas.
  2. Leukemia kronis
    Merupakan perkembangan penyakit yang tidak begitu cepat, namun bagi penderita leukemia kronis ini memiliki harapan hidup yang lebih lama, karena perawatan dan pengobatan leukemia jenis ini begitu lamban dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses penyembuhan. Namun jarang sekali penderita leukemia jenis ini bertahan hidup karena keganasan kanker ini.

Pencegahan dan pengobatan penyakit Leukemia

Pencegahan Leukimia (kanker darah)

  1. Olah raga teratur
    Olahraga yang teratur akan membuat tubuh kita menjadi sehat. Sehat berarti bebas dari penyakit kanker. Menurut American cancer society (ACS), olahraga teratur terbukti mampu mengurangi risiko kanker. ACS merekomendasikan minimal 30 menit perhari untuk berolahraga, bisa dilakukan minimal 5 hari perminggu. Ada banyak yang bisa kita lakukan untuk berolahraga seperti jalan cepat, jogging, latihan kekuatan atau berenang. Olahraga adalah cara alami mencegah kanker.
  2. Diet
    Penelitian juga mengatakan bahwa diet yang sehat juga dapat membantu mencegah perkembangan kanker, termasuk kanker darah. Diet ini bisa dilakukan dengan cara memperbanyak mengonsumsi makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran serta meminimalkan konsumsi lemak. Hindari juga makanan siap saji, karena ini juga berbahaya.
  3. Menghindari rokok dan alkohol
    Selain olahraga dan diet, rokok juga harus dihindari, baik yang perokok aktif maupun pasif. Rokok merupakan penyebab sebagian kanker yang terjadi. Rokok selain dapat menyebabkan kanker darah juga dapat menyebabkan kanker paru dan kanker leher rahim. Selain rokok, alkohol juga harus dihindari karena alkohol sama berbahayanya dengan rokok.
  4. Deteksi dini.
    Untuk mencegah kanker darah juga bisa dilakukan dengan deteksi dini. Hal ini bisa dilakukan sehingga bisa mencegah kanker lebih cepat.
  5. Konsumsi obat herbal
    Selain cara-cara di atas, juga bisa untuk mencegah kanker darah dengan mengkonsumsi obat herbal.

Pengobatan Leukimia

Pengobatan Leukemia sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

  1. Kemoterapi dengan obat.
    Penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis yang menyerang tubuh.
  2. Prokan (Proteksi Kanker).
    Merupakan formulasi herbal yang terdiri dari keladi tikus, sambiloto, rumput mutiara dan temu putih, merupakan herbal yang berfungsi untuk menghancurkan dan menekan pertumbuhan sel kanker. Keuntungan dari penggunaan herbal ini adalah senyawa kimia alami pada herbal ini tidak membuat kerusakan pada organ tubuh lainnya seperti halnya kemoterapi.
  3. Agarillus Herbal drink.
    Memiliki kandungan jamur dewa (agaric), manggis dan sarang semut, merupakan formulasi yang memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berperan dalam menangkap radikal bebas yang menjadi penyebab tumbuhnya sel kanker pada tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan sel kanker.
  4. Terapi biologis
    Untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.
  5. Agarillus celte.
    Memiliki kandungan manggis, sarang semut, probiotik, air kelapa, jamur dewa, berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan melawan penyakit yang menyerang tubuh.
  6. Agarillus drop.
    Dengan kandungan gamat, pegagan dan propolis membantu menguatkan sel sel dan organ tubuh dari serangan sel kanker serta melindungi tubuh dari serangan virus atau pun bakteri yang menggangu daya tahan tubuh.

 

Ditulis oleh:
dr. Ipak Ridmah Rikenawaty, M.Si (Herbal Medik)
Konsultan kesehatan CV. Mutiara Berlian

agarillus untuk kolesterol
Copyright © 2024 Agarillus by Mutiara Berlian