Kanker serviks adalah salah satu tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita, juga satu-satunya penyakit kanker yang dapat ditemukan penyebabnya. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), virus ini dapat menyebar secara langsung dari kontak kulit, masa inkubasinya bisa lebih dari sepuluh tahun. Oleh karena itu di stadium awal tidak ada gejala apapun. Kanker serviks dapat dicegah juga dapat dideteksi, dengan melakukan skrining yaitu dengan melakukan “papsmear“. Pemeriksaan papsmear secara rutin dapat dengan efektif menghindari kanker serviks secara dini.
Penyebab kanker serviks.
- Faktor keturunan.
- Pola hidup yang tidak sehat.
- Bahan kimia.
Gejala kanker serviks.
- Terkait dengan erosi serviks.
Pada umumnya pasien kanker serviks banyak yang berkaitan dengan erosi serviks, erosi serviks parah adalah penyebab utama terjadinya canceration. - Pendarahan kontak.
Pendarahan kontak adalah gejala kanker serviks yang paling menonjol, sekitar 70%-80% pasien kanker serviks ada timbul gejala pendarahan vagina. Kebanyakan terjadi setelah hubungan badan atau pada saat melakukan pemeriksaan ginekologi atau terlalu memaksa pada waktu buang air besar, ada darah segar bercampur dengan sekresi vagina (keputihan). - Pendarahan tidak teratur pada vagina.
Wanita usia lanjut yang telah menopause bertahun-tahun, tiba-tiba menstruasi lagi tanpa sebab. Jumlah pendarahan tidak banyak, juga tidak disertai dengan gejala sakit pada perut dan pinggang, sangat mudah diabaikan. Sering adanya pendarahan tidak teratur pada vagina ini adalah gejala dini kanker serviks. Banyak pasien usia lanjut dengan gejala ini, harus segera mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan terkena kanker serviks. - Rasa sakit.
Perut bagian bawah atau daerah lumbosakral sering terasa sakit, terkadang sakit timbul di perut bagian atas, paha atas dan persendian panggul, setiap menstruasi, waktu buang air besar atau hubungan badan. Rasa sakit akan meningkat, terlebih pada saat infeksi meluas mengarah ke belakang sepanjang ligamen uterosakral atau menyebar sepanjang ligamen luas di bagian bawah. Membentuk peradangan kronis jaringan ikat parametrium. Pada saat ligamen utama serviks menebal, rasa sakit akan lebih berat. Setiap menyentuh serviks, secara langsung menimbulkan rasa sakit di fosa iliaka, lumbosakral, bahkan ada yang disertai gejala mual. - Peningkatan sekresi vagina (keputihan).
Dalam klinis sekitar 75%-85% pasien kanker serviks mengalami peningkatan sekresi vagina dengan berbagai tingkatan. Kebanyakan muncul peningkatan keputihan, belakangan kebanyakan terkait dengan perubahan bau dan warna. Kanker serviks dikarenakan rangsangan dari lesi kanker, fungsi sekretori dari kelenjar serviks meningkat, menimbulkan keputihan seperti lendir. Keputihan abnormal semacam ini, termasuk jumlah yang meningkat dan perubahan karakteristiknya adalah gejala dini kanker serviks.
Pantangan untuk kanker serviks.
- Makanan yang mengandung bahan kimia.
- Segala daging yang memicu penyakit kanker.
- Makanan yang mengandung klorin.
Anjuran untuk penderita kanker serviks.
- Jalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi.
- Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan.
- Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor.
- Tidak merokok.
- Hindari berhubungan intim saat usia dini.
- Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti pasangan.
- Lakukan pemeriksaan papsmear setiap 6 bulan sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim.
- Perbanyaklah konsumsi makanan sayur yang kandungan beta karotennya cukup banyak.
- Konsumsi vitamin C dan E.
Solusi.
Minum agarillus 3 x 2 sdm atau 1 sloki agarillus dicampur dengan air putih 200 ml. Bisa ditingkatkan hingga 5 sdm. Dosis bisa menyesuaikan dimulai dari dosis 6 sdm atau 2 sloki agarillus, terutama untuk kanker ganas.