Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada appendix vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Appendicitis akut merupakan kasus bedah emergensi yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja. Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum usia sekolah. Hampir 1/3 anak dengan appendicitis akut mengalami perforasi setelah dilakukan operasi.

Appendicitis disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen appendix sehingga terjadi kongseti vaskuler, iskemik nekrosis dan akibatnya terjadi infeksi. Appendicitis pada umumnya terjadi karena infeksi bakteri.

Gambaran Klinis

Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia. Meskipun sangat jarang pada neonatus dan bayi, appendicitis akut kadang-kadang dapat terjadi dan diagnosis appendicitis jauh lebih sulit dan kadang tertunda.

  • Nyeri
    • Seringkali dirasakan sebagai nyeri tumpul, nyeri di perium bilikal yang samar-samar. Tapi seiring dengan waktu akan berlokasi di abdomen kanan. Pada anak-anak, dengan letak appendiks yang retrocecal atau pelvis, nyeri dapat mulai terjadi di kuadran kanan bawah tanpa diawali nyeri pada perium bilikus. Nyeri pada flank, nyeri punggung, dan nyeri alih pada testis juga merupakan gejala yang umum pada anak dengan appendicitis retrocecal. Jika inflamasi dari appendiks terjadi di dekat ureter atau bladder, gejala dapat berupa nyeri saat kencing atau perasaan tidak nyaman pada saat menahan kencing dan distensi kandung kemih.
  • Demam ringan
    • Suhu tubuh antara 37,5 – 38,5 derajat Celcius. Jika suhu tubuh di atas 38,6 derajat Celcius menandakan terjadi perforasi.

Komplikasi

  • Appendicular infiltrat: infiltrat/massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari appendiks yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus, atau usus besar.
  • Appendicular abscess: abses yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari appendiks yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus, atau usus besar.
  • Perforasi.
  • Peritonitis.
  • Syok septik.
  • Mesenterial pyemia dengan absscess hepar.
  • Gangguan peristaltik.
  • Ileus.

Pengobatan

Secara umum pengobatan untuk appendicitis ini adalah melalui tindakan operasi. Namun pada kasus-kasus yang kronis kita upayakan penggunaan herbal untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada appendiks ini.

  • Agarillus Celte
    • Dengan kandungan jamur agaric, ekstrak kulit manggis, probiotik, sarang semut ditambah air kelapa dan kayu manis yang membuat rasa semakin nikmat dikonsumsi sangat membantu mengatasi adanya peradangan dan sumbatan pada appendiks.
  • Agarillus Drop
    • Dengan kandungan gamat, pegagan, dan propolis, membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menguatkan dinding usus sehingga memungkinkan usus menjadi kuat dan tidak mudah terjadi perforasi atau kebocoran usus.
  • Madu Temulawak
    • Membantu meningkatkan kinerja usus dan metabolisme pencernaan, sehingga memungkinkan terjadinya perbaikan pada usus yang mengalami gangguan.

Kesaksian pasien kami yang sudah sembuh dari sakit usus buntu.