Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).
Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan masa postnatal.
1. Masa pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan.Masa ini dibagi menjadi dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus.
– Masa embrio adalah masa sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu, sedangkan masa fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran.
2. Masapostnatal atau masa setelah lahir, terdiri dari lima periode.
– Masa neonatal dimana bayi berusia 0 – 28 hari.
– Masa bayi yaitu sampai usia 2 tahun.
3 Masa prasekolah adalah masa anak berusia 2 – 6 tahun.
Sampai dengan masa ini, anak laki-laki dan perempuan belum terdapat perbedaan.
4. Masa sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 – 10 tahun, sedangkan laki-laki berusia 8 – 12 tahun.
5. Masa dewasa
Anak perempuan memasuki masa adolensensi atau masa remaja lebih awal dibanding anak laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki-laki memulai masa pubertasnya pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
– Faktor dalam (internal)
– Faktorluar (eksternal/lingkungan).
Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol.
Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat dari pada laki-laki, kemudian setelah melewati masa pubertas sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindroma Down.
Faktor eksternal/lingkungan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi. Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Hasil penelitian tentang pertumbuhan anak Indonesia menunjukkan bahwa kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan. Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi.
Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya pengetahuan.
Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa, emosi, dan perilaku.
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik.
2. Gangguan perkembangan motorik
3. Gangguan perkembangan bahasa
4. Gangguan Emosi dan Perilaku
Pengobatan
AGARILLUS DROP
Bisa digunakan untuk penangan pada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, motorik dan bahasa. Kandungan pegagan mampu bekerja untuk merevitalisasi sel-sel otak dan melancarkan sirkulasi darah pada tubuh dan otak. Gamat yg terdapat pada agarillus drop berperan untuk menguatkan fungsi organ tubuh termasuk di dalamnya sel-sel otak dan juga jaringan tulang, otot dan sendi serta organ tubuh lainnya. Propolis mampu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkat kinerja tubuh dalam memelihara kesehatan.
AGARILLUS HERBAL DRINK
Kandungan jamur agaric, manggis, sarang semut dan probiotik pada Agarillus herbal drink bisa dipadukan dengan agarillus drop dalam kasus gangguan tumbuh kembang untuk membantu mengeluarkan toksin atau racun yang menjadi sebab terjadinya gangguan pada proses pertumbuhan. Agarillus herbal drink juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga di harapkan ketidakstabilan yang terjadi dalam tubuh dapat berjalan normal kembali.
Pada kasus gangguan emosi dan prilaku, selain perbaikan pola atau gaya hidup dan pemberian bimbingan dalam prilaku, agarillus drop bisa digunakan dalam membantu meningkatkan konsentrasi dan membangun ketenangan pada individu yang menderita gangguan emosi dan prilaku.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh:
dr. Ipak Ridmah Rikenawaty, M.Si (herbal medik)
Konsultan kesehatan CV Mutiara Berlian