Q & A Produk Agarillus | Part 1

Q & A Produk Agarillus | Part 1

Bolehkah Agarillus dikonsumsi bersama obat kimia?

Semua obat yang masuk dalam tubuh kita (baik obat kimia maupun obat tradisional) akan mengalami proses berupa absorbsi, distribusi, metabolisme dan eksresi –> untuk menghasilkan efek terapi/mencapai kesembuhan.

Agar proses tersebut tidak terganggu sebaiknya setiap obat memang tidak boleh diminum secara bersamaan –> kemungkinan akan terjadi interaksi obat –> efek bisa saja saling melemahkan.

Jadi jika pasien sedang mengkonsumsi obat rutin dari dokter/obat kimia –> maka disarankan jika mau mengonsumsi produk Agarillus Series maka dijeda 2 jam setelah minum obat kimia/obat rutin dari dokter.


Bagaimana cara pendampingan pasien dengan penyakit kronis dalam mengonsumsi Agarillus?

Jika pasien dengan penyakit kronis dan perlu ada pemantauan pengukuran rutin (misal: diabetes –> pengukuran gula darah, hipertensi –> pengukuran tensi, ginjal –> kadar kreatinin, liver –> kadar SGPT dan SGOT).

Maka penggunaan Agarillus bisa dicoba dengan setengah dosis untuk masa penyesuaian (kurang lebih satu minggu).

Sambil pasien tetap disarankan untuk tetap mengonsumsi obat dari dokter dan pantau selalu data laboratorium.

Biasanya jika pasien rutin ke dokter dan ternyata kondisinya membaik biasanya dokter akan menurunkan dosis obat.

Pada kondisi ini maka perlahan disarankan untuk bisa menambah dosis pemakaian produk Agarillus.

Bisa jadi perlahan akan lepas obat kimia –> tetapi disarankan untuk tetap rutin mengonsumsi Agarillus.


Pentingkah mengetahui data laboratorium pasien?

Sangat penting, terutama untuk pasien dengan penyakit yang selalu perlu pemantauan (diabetes, tensi tinggi /hipertensi, ginjal, liver).

Dengan mengetahui data laboratorium maka kita bisa mengetahui progress penyakit (menuju sembuh) sebelum dan setelah mengonsumsi Agarillus.

Makanya penting untuk meminta pasien/costumer untuk memeriksakan data laboratorium (kadar gula, tensi, kadar asam urat, kadar kreatinin, kadar SGPT dan SGOT).

Dengan mengetahui data laboratorium ternyata hasilnya normal –> maka bisa menambah trust/kepercayaaan konsumen terhadap Agarillus.

Jika semua data laboratorium (kadar gula, tensi, kadar asam urat, dll) sudah normal maka tetap disarankan mengonsumsi Agarillus untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan pemulihan stamina.


Benarkah obat tradisional tidak ada efek samping seperti obat kimia?

Efek samping: efek yang timbul (bisa bersifat merugikan/menguntungkan) disamping efek terapi/efek yang diinginkan.

Untuk bisa mengetahui efek terapi dan efek samping perlu adanya uji efektivitas/uji pra-klinis.

Untuk obat herbal/obat tradisional yang belum dilakukan uji efektivitas/uji pra-klinis maka efek yang tidak diinginkan selama mengonsumsi obat tradisional –> disebut sebagai masa “penyesuaian” / tubuh sedang beradaptasi –> biasanya pemakaian dalam jangka 3 hari-1 minggu pertama.

Pada masa penyesuaian ini pasien perlu terus disemangati untuk melanjutkan pengobatan dengan Agarillus.

Jika ada keluhan yang mengganggu maka perlu diencerkan konsentrasinya dengan menambah air putih/banyak minum air putih/diturunkan dulu dosisnya.


Mengapa efek terapi obat tradisional lebih lama?

Obat tradisional (jenis: jamu) yang belum melalui uji efektivitas maka dasar penetapan dosisnya berdasarkan data empiris/data pengalaman sebelumnya untuk penyembuhan.

Untuk mencapai kesembuhan menggunakan produk obat tradisional/produk herbal setiap orang akan berbeda (banyak faktor: kondisi penyakit, lamanya penyakit, kepatuhan dalam minum obat, kepatuhan dalam menghindari pantangan) –> ini yang menyebabkan efek sembuh tiap orang berbeda (bisa lebih lama/lebih cepat).

Keuntungan terapi dengan obat herbal/obat tradisional adalah jika penyakit sudah sembuh maka masih bisa dikonsumsi (dengan dosis yang lebih kecil) untuk memperoleh manfaat kesehatan dan pemulihan stamina.

Disusun oleh:
Ibu Apoteker Mitta Aninjaya, S.Farm
Konsultan Kesehatan CV. Mutiara Berlian

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *