3 Faktor Resiko Tidak Dapat Dimodifikasi karena Rematik

3 Faktor Resiko Tidak Dapat Dimodifikasi karena Rematik

Salam sehat bagi kita semua, kali ini mimin akan membahas faktor resiko rematik hingga cara penyembuhan rematik. Rematik atau Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui. Biasanya penderita penyakit ini ditunjukkan dengan adanya persendian (biasanya tangan dan kaki) mengalami peradangan. Sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi.

Faktor resiko Rematik.

Faktorresiko yang tidak dapat dimodifikasi.

  1. Faktor Genetik
    • Selain itu ada kaitannya juga antar riwayat dalam keluarga dengan kejadian Rheumatoid Arthritis (RA) pada keturunan selanjutnya.
  2. Usia
    • Rheumatoid Arthritis (RA) biasanya timbul antara usia 40 tahun sampai 60 tahun. Namun penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (Rheumatoid Arthritis Juvenil). Prevalensi dan beratnya Rheumatoid Arthritis bertambah dengan meningkatnya usia.
  3. Jenis kelamin
    • Rheumatoid Arthritis jauh lebih sering pada perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 3:1. Meskipun mekanisme yang terkait jenis kelamin masih belum jelas perbedaan pada hormon seks memungkinkan memiliki pengaruh.

Faktor resiko yang dapat dimodifikasi.

  1. Gaya Hidup
    • Status sosial ekonomi
    • Merokok
      • Merokokberhubungan dengan produksi dari RF (Rheumatoid Faktor). Merokok juga berhubungan dengan gen ACPA-positif Rheumatoid Arthritis.
    • Diet
    • Infeksi
      • Banyaknya penelitian mengaitkan adanya infeksi Epstein Barr Virus (EBV) karena virus tersebut sering ditemukan dalam jaringan synovial pada pasien Rheumatoid Arthritis. Selain itu juga adanya parvovirus B19, Mycoplasma pneumoniae, Proteus, Bartonella, dan Chlamydia juga meningkatkan resiko Rheumatoid Arthritis.
    • Pekerjaan
      • Jenis pekerjaan yang meningkatkan resiko rematik adalah petani, pertambangan, dan yang terpapar dengan zat kimia namun resiko pekerjaan tertinggi terdapat pada orang yang bekerja dengan paparan silica.
  2. Faktor Hormonal
    • Hanya faktor reproduksi yang meningkatkan resiko Rheumatoid Arthritis yaitu pada perempuan dengan sindrom polikistik ovari, siklus menstruasi ireguler, dan menarche usia sangat muda.
  3. Bentuk Tubuh
    • Resiko Rheumatoid Arthritis meningkat pada obesitas atau yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30.

Pemeriksaan Penunjang

  1. Laboratorium
    • Penanda inflamasi: Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) meningkat.
    • Rheumatoid Factor (RF): 80% pasien memiliki RF positif namun RF negatif tidak menyingkirkan diagnosis.
    • Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP): Biasanya digunakan dalam diagnosis dini dan penanganan RA.
  2. Radiologis
    • Dapat terlihat berupa pembengkakan jaringan lunak, penyempitan ruang sendi, demineralisasi “juxta articular” osteoporosis, erosi tulang, atau subluksasi sendi.

Pencegahan

Etiologi untuk penyakit RA ini belum diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan faktor resiko:

  1. Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mengurangi resiko peradangan oleh RA.
  2. Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat otot sendi.
    • Gerakan-gerakan yang dapat dilakukan antara lain:
      • Jongkok-bangun.
      • Menarik kaki ke belakang pantat, ataupun gerakan untuk melatih otot lainnya.
      • Aerobik atau senam taichi.
  3. Menjaga berat badan.
    • Jika seorang semakin gemuk, lutut akan bekerja lebih berat untuk menyangga tubuh. Mengontrol berat badan dengan diet makanan dan olahraga dapat mengurangi resiko terjadinya radang pada sendi.
  4. Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam, buncis, sarden, yoghurt, dan susu skim. Selain itu vitamin A, C, D, E juga sebagai anti oksidan yang mampu mencegah inflamasi akibat radikal bebas.
  5. Memenuhi kebutuhan air tubuh.
    • Cairan synovial atau cairan pelumas pada sendi juga terdiri dari air. Dengan demikian diharapkan mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup dapat memaksimalkan sistem bantalan sendi yang melumasi antar sendi, sehingga gesekan bisa terhindarkan.
  6. Tidak menjadi perokok aktif maupun pasif.

Pengobatan

  1. Agarillus Drop
    Memiliki kandungan gamat, pegagan dan propolis yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tulang, sendi dan jaringan tubuh. Meningkatkan daya tahan tubuh, dan juga melancarkan peredaran darah.
  2. Agarillus Herbal Drink
    Memiliki kandungan anti oksidan yang tinggi yang terdapat dalam manggis, sarang semut, dan jamur agaric yang merupakan komposisi dari herbal drink ini. Sangat penting perannya untuk menangkal radikal bebas penyebab timbulnya penyakit dalam tubuh.

Ditulis oleh:
dr. Ipak Ridmah Rikenawaty, M.Si
Konsultan Kesehatan CV. Mutiara Berlian

 

Ingin lebih tahu tentang Agarillus bisa cek sosial media kami di bawah ini.

Marketplace : https://mutiaraberlian.com/
Bukalapak : https://www.bukalapak.com/u/mutiaraberliancv
Tokopedia : https://www.tokopedia.com/mutiaraberliancv
Instagram : https://www.instagram.com/agarillusseries/
Facebook : https://www.facebook.com/agarillusseries354
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCvviHyuMJ

 

Kembali ke Agarillus Drop

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Agarillus by Mutiara Berlian