Cara Mudah Atasi Takikardia Tanpa Harus Operasi

Cara Mudah Atasi Takikardia Tanpa Harus Operasi

Halo sobat Agarillus!! Masih stay tune di website kita yaa…. Bagaimana kabar kalian hari ini? Sehat dan tetap semangat yaa…. Kali ini Mimin akan menguraikan tentang penyakit jantung. Gangguan atau penyakit jantung itu macam-macam jenisnya. Salah satu yang akan Mimin bahas adalah Takikardia. Apakah itu Takikardia, yuk disimak bareng-bareng.

Pengertian Takikardia

Takikardia adalah kondisi medis dengan gejala detak jantung yang cepat, yakni lebih dari 100 kali per menit. Angka ini jauh melebihi frekuensi normal yang berupa 60-100 kali per menit.

Kondisi ini sering tidak menimbulkan gejala dan komplikasi apapun. Namun, takikardia dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, henti jantung, bahkan kematian.

Jantung berdenyut untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tujuannya adalah mengalirkan oksigen dan nutrisi untuk organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Selain itu, zat sisa juga dapat dikeluarkan dari tubuh dengan memompa darah ke paru-paru, ginjal, dan organ lainnya. Denyut jantung yang terlalu cepat inilah yang dikenal dengan sebutan takikardia.

Denyut jantung terkadang dapat meningkat dalam kondisi normal. Misalnya, sebagai respons tubuh terhadap stres, trauma, atau penyakit.

Seseorang disebut mengalami takikardia bila denyut jantungnya meningkat akibat kondisi medis yang tidak berhubungan dengan respons tubuh normal. Contohnya karena berbagai jenis gangguan irama jantung (aritmia).

Jenis-jenis Takikardia

Terdapat beberapa jenis takikardia yang dibedakan berdasarkan area jantung yang menyebabkan asal gangguannya, di antaranya adalah:

  • Fibrilasi atrial

Fibrilasi atrial disebabkan oleh sinyal elektrik yang kacau dan tidak beraturan di atrium (rongga bagian atas jantung). Akibatnya, denyut jantung menjadi cepat, lemah, dan tidak beraturan.

Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sebentar, namun seringkali dapat berulang jika tidak ditangani. Kondisi ini merupakan jenis takikardia yang paling sering ditemukan.

  • Atrial flutter

Atrial flutter terjadi akibat sirkuit elektrik yang tidak teratur di dalam atrium. Sebagai akibatnya, atrium jantung berdenyut sangat cepat namun iramanya teratur. Denyut jantung yang sangat cepat ini menyebabkan kontraksi atrium yang melemah.

Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Namun penderita juga bisa membutuhkan pengobatan khusus. Pasien dengan kondisi ini juga sering mengalami fibrilasi atrial.

  • Takikardia supraventrikular (SVT)

SVT adalah salah satu jenis takikardia yang disebabkan oleh gangguan sirkuit elektrik pada area di bagian atas ventrikel (ruang jantung bagian bawah). Biasanya, gangguan sirkuit ini terjadi sejak lahir dan menyebabkan sinyal elektrik terus berputar pada area jantung yang sama.

  • Takikardia ventrikular (VT)

Gangguan ini diakibatkan oleh adanya gangguan sinyal elektrik di ventrikel jantung. Denyut jantung yang cepat menyebabkan darah tidak mengisi ventrikel dengan baik dan ventrikel tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

Ventrikular takikardia dapat berlangsung beberapa detik dan tidak menimbulkan bahaya, namun episode yang berlangsung lebih dari beberapa detik dapat mengancam nyawa.

  • Fibrilasi ventrikel

Fibrilasi ventrikel terjadi ketika sinyal elektrik yang cepat dan kacau menyebabkan ventrikel jantung hanya bergetar dan tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Kondisi ini bersifat mengancam nyawa bila tidak ditangani dengan defibrilasi atau kejut jantung.

Fibrilasi ventrikel dapat terjadi selama atau setelah serangan jantung. Kebanyakan pasien dengan fibrilasi ventrikel juga dapat memiliki penyakit penyerta atau cedera serius, seperti terkena kilatan petir.

  • Sinus takikardia

Kondisi ini muncul akibat adanya gangguan sinyal elektrik dari nodus sinoatrial (nodus SA). Nodus SA adalah buntalan saraf yang berperan penting dalam mengatur irama jantung. Sinus takikardia ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari normal dengan irama yang teratur.

Gejala Takikardia

Gejala takikardia dapat dibedakan menjadi gejala umum dan gejala yang lebih spesifik tergantung jenisnya.

  • Gejala umum

Untuk semua jenis takikardia Anda dapat mengalami gejala yang sama yaitu:

  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar dengan cepat

Untuk kasus yang berat, serangan jantung dapat terjadi. Terkadang takikardia juga tidak menimbulkan tanda atau gejala terlebih dahulu.

  • Gejala khusus

Gejala ventrikular takikardia dapat berupa:

  • Pusing
  • Jantung berdebar dengan cepat
  • Sesak napas
  • Mual
  • Rasa ingin pingsan atau jatuh pingsan
  • Henti jantung, pada kasus yang berat

Sementara gejala supraventrikular takikardia dapat berupa:

  • Pingsan (sinkop)
  • Pusing atau rasa ingin pingsan
  • Jantung berdebar dengan cepat
    Denyut jantung yang keras
    Dada terasa tertekan, terikat, atau nyeri (angina)
    Sesak napas
    Rasa lelah

Pada kasus yang berbahaya, pasien dengan supraventrikular takikardia dapat mengalami penurunan kesadaran dan henti jantung.

Penyebab Takikardia

Penyebab takikardia adalah ganggual aliran listrik normal pada jantung. Aliran listrik ini diperlukan untuk mengendalikan denyut jantung. Kondisi yang dapat memicu peningkatan denyut jantung dapat berupa:

  • Anemia
  • Konsumsi minuman berkafein dalam jumlah besar
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Olahraga
  • Demam
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Efek samping obat-obatan
  • Hipertiroid
  • Merokok
  • Stress mendadak
  • Penggunaan obat-obatan stimulan, seperti kokain atau amfetamin

Pada beberapa kasus, penyebab pasti takikardia tidak dapat ditentukan.

Faktor Resiko Takikardia

Faktor risiko takikardia dapat berupa penuaan atau memiliki riwayat keluarga dengan takikardia dan gangguan irama jantung lainnya. Selain itu, kondisi medis yang memberi tegangan pada jantung atau merusak jaringan jantung juga dapat meningkatkan risiko terjadinya takikardia. Kondisi tersebut dapat berupa:

  • Anemia
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Konsumsi minuman berkafein dalam jumlah esar
  • Tekanan darah tinggi
  • Hipertiroid
  • Stress atau cemas
  • Sleep apnea
  • Merokok
  • Penggunaan obat-obatan stimulan

Cara Mencegah Takikardia

Pencegahan takikardia yang paling efektif adalah dengan menjaga jantung tetap sehat dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. Bila pasien sudah memiliki penyakit jantung, pemantauan rutin dan penggunaan obat-obatan teratur diperlukan untuk membantu mencegah takikardia.

Pencegahan umum
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung antara lain:

  • Berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi
    Jaga kesehatan jantung dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan bergizi rendah lemak yang kaya buah-buahan, sayur, dan gandum utuh.
  • Menjaga berat badan tetap ideal
    Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
  • Menjaga tekanan darah dan dan kadar kolesterol yang dimiliki
    Perubahan gaya hidup dan konsumsi obat-obatan sesuai anjuran untuk memperbaiki kadar tekanan darah tinggi atau kolesterol juga dianjurkan.
  • Hindari merokok
    Bila pasien merokok dan kesulitan untuk berhenti, beri tahu dokter terkait program atau strategi yang dapat dilakukan untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok.
  • Jangan atau mengurangi konsumsi alkohol
    Kurangi konsumsi alkohol yang berlebihan, yakni 1 kali sehari untuk wanita dan maksimal 2 kali sehari untuk laki-laki. Pada beberapa kondisi, direkomendasikan untuk menghentikan konsumsi alkohol.
  • Mengurangi konsumsi kafein
    Bila pasien sering mengonsumsi minuman berkafein, kurangi konsumsi kafein (maksimal satu atau dua gelas perhari).
  • Mengendalikan stres
    Hindari stres dan gunakan teknik tertentu untuk mengendalikannya dengan cara yang sehat.
  • Melakukan pemeriksan atau check up rutin
    Lakukan pemeriksaan fisik rutin dan beritahukan tanda-tanda atau gejala yang dialami pasien ke dokter.

Pencegahan bagi pasien dengan penyakit jantung

Bila pasien sudah memiliki penyakit jantung sebelumnya, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya takikardia atau gangguan irama jantung lainnya meliputi:

  • Ikuti arahan pengobatan dari dokter
    Pastikan pasien sudah memahami rencana pengobatan dan konsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.
  • Beritahu perubahan kondisi pasien sesegera mungkin
    Bila pasien mengalami perburukan gejala atau adanya gejala baru, beritahukan pada dokter dengan segera.

Solusi Agarillus

  • Agarillus Squalene, dengan kandungan ekstrak minyak hati ikan hiu mampu meringankan derita takikardia.
  • Agarillus Celte, kandungan kayu manis yang mampu menghangatkan limpa mampu meringankan keluhan takikardia.
  • Agarillus Drop, kandungan gamat/teripang mampu memperbaiki jaringan di dalam tubuh yang sudah mulai melemah karena takikardia.

Bagaimana sobat dengan uraian di atas. Paham kan? Nah, apabila sobat semua di lingkungan tempat tinggal sobat ada orang yang menderita takikardia bisa direkomendasi konsumsi produk Agarillus. Ini adalah pasien kami yang sudah sembuh dari derita takikardia. Klik link video berikut yaa… [Video Kesaksian]

Kasih komentar yaa di bagian bawah artikel ini. Komentar kalian sangat berharga buat kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Agarillus by Mutiara Berlian